Fiona Hawthorne memahami betul peran wajah sebagai jendela jiwa. Hal ini karena ia tahu bagaimana rasanya mengalami kelumpuhan di wajah selama semalaman akibat terserang virus.
Sekitar 2 tahun yang lalu, Fiona yang menikah dengan aktor Colin Salmon mengembangkan Bell's Palsy, yaitu melemahnya atau kelumpuhan otot-otot wajah yang disebabkan oleh serangan virus.
Fiona terkena penyakit ini 10 hari setelah ia melakukan operasi kecil pada lubang di gendang telinganya. Ketika itu ia hanya melakukan operasi dan malam berikutnya iatidak bisa tidur karena rasa sakit yang luar biasa.
"Pada pertengahan sore saya melihat satu sisi wajah mulai menurun, saya tidak bisa mengangkat sisi kiri mulut, tidak bisa tersenyum dan mata kiri terbuka," ujar Fiona, seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (30/11/2012).
Khawatir ia terkena stroke, Fiona langsung pergi ke dokter dan setelah 48 jam gejala di mulai, dokter mengatakan ada kemungkinan besar mengalami pembengkakan dan trauma akibat operasi. Namun ketika itu dokter mengatakan ia akan baik-baik saja dalam beberapa hari.
Tapi kenyataannya, esok hari gejala menjadi lebih buruk dan sisi kiri wajahnya tidak bisa digerakkan sama sekali, sampai ia menyadari tidur dalam posisi satu mata terbuka.
Fiona pun segera pergi ke Charing Cross Hospital di London yang mana ia menjalani operasi dan dokter spesialis mendiagnosisnya dengan kondisi Bell's Palsy. Kondisi ini diakibatkan oleh infeksi virus herpes atau virus varicella zoster yang tinggal di saraf dan aktif ketika sistem kekebalan tubuh sedang melemah.
Virus ini memicu peradangan di saraf wajahsehingga menyebabkan terjadi kompresi yang pada gilirannya membuat otot jadi lumpuh serta wajah jadi terkulai.
Gejala yang muncul meliputi rasa sakit yang parah, kehilangan kemampuan mengecap atau sensasi di lidah, kesulitan makan dan berbicara. Gejala ini berkembang dengan cepat dan memucak setelah 72 jam. Pengobatan seperti steroid dan obat anti-viral akan memberikan respons yang baik jika segera dilakukan untuk mengurangi peradangan.
Dokter mengatakan 75 persen pasien akan pulih lengkap dalam waktu 2-3 bulan setelah didiagnosis dan diobati dengan cepat untuk mengurangi kemungkinan kerusakan saraf jangka panjang.
Fiona akhirnya bisa pulih setelah pengobatan selama 2 bulan dan mampu menghindari operasi. Kemudian ia dirujuk ke unit spesialis facial palsy untuk melatih wajah dan otot-ototnya setelah kelumpuhan.
"Saya menekankan betapa pentingnya perawatan ini untuk saya, karena bisa membuat saya merasa normal kembali. Kini saya bisa berdiri di samping Colin sambil tersenyum," ujar Fiona.
Sumber
[ Read More ]